Jumat, 15 Oktober 2010

Produk Nokia dan Sony Ericsson Ramah Lingkungan

Rabu, 26 Mei 2010 | 17:30 WIB
Besar Kecil Normal


Produsen Game terbesar Jepang, Nintendo mengeluarkan produk baru, 'DSI' dengan layar 3.25 inch dan kamera digital sebesar 300,000 pixel. Nintendo ini akan muali dipasarkan tahun depan. Kamis 02/10/08. AFP PHOTO / Yoshikazu TSUNO


TEMPO Interaktif, Tokyo - Organisasi pelestarian lingkungan Greenpeace menilai produk yang dihasilkan Nokia dan Sony Ericsson ramah lingkungan. Sebaliknya, Nintendo dan Toshiba adalah perusahaan yang menghasilkan perangkat yang tidak "hijau".

Selama kuartal pertama di tahun ini, Greenpeace telah mensurvey 18 perusahaan penghasil barang-barang elektronik. Organisasi ini meneliti bagaimana proses produksi barang-barang yang dianggap membahayakan lingkungan, bagaimana perusahaan mendaur ulang sampah elektronik dan menerapkan efisiensi bahan bakar untuk mencegah pemanasan global.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara perusahaan mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam produk mereka, yakni polyvinyl chloride (PVC) dan brominated flame retardants (BRFs). Kedua bahan ini dianggap berbahaya karena sulit didaur ulang dan membahayakan tubuh manusia.

"Nintendo menempati posisi paling bawah sebagai perusahaan yang tidak ramah lingkungan," kata peneliti Greenpeace Iza Kruszewska di Tokyo, hari ini.

Toshiba pernah mengklaim sebagai perusahaan pertama yang menghasilkan produk elektronik ramah lingkungan justeru terjungkal karena terkena pinalti. Perusahaan itu tak dapat memenuhi janjinya, yakni mulai 1 April lalu semua produknya sudah bebas polyvinyl chloride (PVC) dan brominated flame retardants (BRFs).

Setelah Nokia dan Sonny Ericsson berada di posisi pertama dan kedua sebagai perusahaan ramah lingkungan, disusul Philips dan Motorola pada posisi ketiga dan keempat. Sementara Apple mendapat ranking kelima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar