Minggu, 17 Oktober 2010

about me

namaku "rahmat hidayat" ..
aku dilahirkan di ibu kota jakarta .. cita" ku ingin menjadi seorang tentara .. aku ingin membela & mengabdi kepada tanah air ku yaitu indonesia dan juga ingin membahagiakan ke 2 orang tua ku .. sekarang aku bersekolah di smkn 25 jakarta .. di sanalah aku bertemu dengan sosok wanita impian ku .. yang bisa membuad diriku semangat untuk belajar ..


visi :
- bertaqwa kepada tuhan yang maha esa ..
- menjadi seorang yang sukses ..
- taat kepada agama & mengabdi kepada nusa dan bangsa ..
misi :
- belajar dengan giat dan  bekerja keras untuk menggapai cita" di masa depan ..

Sabtu, 16 Oktober 2010

Pelayanan Jasa Kebersihan Gedung / Kantor.

Pelayanan Kontrak Pelayanan Jasa Kebersihan ( Contract Cleaning Program ) Yaitu pekerjaan kebersihan meliputi pemeliharaan dan perawatan Gedung / Kantor yang dikemas menjadi 1 ( satu ) paket dalam kontrak perjanjian untuk suatu periode, yang terdiri dari pekerjaan dengan jadual harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

Disamping jenis pekerjaan, bahan kimia pembersih, peralatan kerja baik menual maupun machinal.

Dengan kata lain Manajemen Gedung memberi tanggung jawab sepenuhnya mengenai kebersihan yang meliputi pemeliharaan dan perawatan serta hygenitas Gedung kepada PT. DGU dan terikat dengan kontrak perjanjian kerja sama.

Dalam hal ini pihak Manajemen Gedung hanya bertindak sebagai pengawas pekerjaan.

Adapun lingkup pekerjaan kebersihan dan perawatan seluruh fasilitas Gedung / Kantor termasuk pekerjaan tenaga kerja sebagai Office Boy ( OB ) atay dapat fleksibel artinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan Manajemen gedung.

1.2 Program Kebersihan Proyek Khusus ( Special Project Program )

Yaitu pekerjaan yang dilakukan berdasarkan permintaan dari pihak Manajemen Gedung / Kantor, misalnya melakukan pekerjaan tertentu yang dapat dikategorikan sebagai “ Risk Job “

Pekerjaan ini bersifat satu kali kerja ( One Stop Project ) dan berkala ( Continues ).

Jenis pekerjaan ini adalah :

a. Pembersihan kaca exterior dan interior gedung yang tidak dapat dilakukan di luar kemampuan Manajemen Gedung.

b. Pembersihan, Pemolesan, dan Kristalisasi lantai atau dinding, terutama yang terbuat dari marmer, granite, batu pualam maupun kayu.

c. Pembersihan / Pencucian, menghilangkan noda-noda kotoran karpet lantai permanen, dengan menggunakan mesin ( Extractor machine ).

d. Pembersihan / Pencucian sofa.

1.3 Program Kebersihan Keseluruhan ( General Cleaning Program )

Yaitu pekerjaan terutama lebih diperuntukan kepada gedung-gedung yang baru selesai direnovasi atau gedung lama yang menginginkan kebersihan secara menyeluruh.

Pekerjaan ini meliputi untuk seluruh fasilitas gedung yang ada, baik berupa lantai ( semua tipe ), karpet, kaca, furniture, sofa, AC grill, dinding, toilet dan fasilitas gedung lainnya.

Pekerjaan ini dilaksanakan 1 ( satu ) kali dan periodic, misalnya 6 ( enam ) bulan sekali.

Pekerjaan ini bertujuan untuk mengembalikan dan meningkatkan kualitas kebersihan dan hyginitas.

Hasil Akhir Spesifikasi

Sebuah spesifikasi hasil akhir adalah satu di mana karakteristik akhir dari produk ditetapkan, dan kontraktor diberi kebebasan yang cukup besar dalam mencapai karakteristik tersebut. In their roughest form, they specify minimum, maximum or a range of values for any given characteristic and base acceptance on conformance to these specifications. Dalam bentuk terburuk mereka, mereka menentukan minimum, maksimum atau range nilai untuk setiap karakteristik tertentu dan penerimaan berdasarkan kesesuaian dengan spesifikasi ini. For instance, they may state a minimum layer thickness or a range of in-place air voids . Misalnya, mereka mungkin negara ketebalan lapisan minimum atau berbagai tempat udara rongga-in .However, since it is impractical to measure every square foot of constructed pavement, end-result specifications use statistical methods to estimate overall material quality based on a limited number of random samples. Namun, karena tidak praktis untuk mengukur setiap kaki persegi perkerasan dibangun, hasil akhir spesifikasi menggunakan metode statistik untuk memperkirakan kualitas materi secara keseluruhan berdasarkan sejumlah sampel acak. Therefore, end result specifications improve on method specifications in two key areas: (1) they shift the focus away from methods and on to final product quality and (2) they do not rely on the nebulous "substantial compliance" because they clearly define acceptable quality. Oleh karena itu, spesifikasi hasil akhir memperbaiki spesifikasi metode di dua bidang utama: (1) mereka mengalihkan fokus dari metode dan terhadap mutu produk akhir dan (2) mereka tidak bergantung pada "samar-samar substansial" kepatuhan karena mereka jelas mendefinisikan diterima kualitas.
Today, most large state and Federal pavement contracts use statistically based end-result specifications that incorporate some elements of method specifications (usually used to guard against early failure of the product). Saat ini, negara yang paling besar dan kontrak Federal perkerasan menggunakan statistik berdasarkan spesifikasi hasil akhir yang menggabungkan beberapa elemen dari spesifikasi metode (biasanya digunakan untuk menjaga terhadap kegagalan awal produk). These end-result specifications are often referred to as a "quality assurance specifications", "QA/QC specifications" or "QC/QA specifications". Spesifikasi ini adalah hasil akhir sering disebut sebagai "jaminan mutu spesifikasi", "QA / QC spesifikasi" atau "QC / QA spesifikasi". Essentially, these specifications specify the end results and also specify certain minimum construction method requirements (eg, temperatures below which paving is not allowed, descriptions of initial test sections, minimum number of rollers, conditions under which the agency may halt paving operations, etc.). Pada dasarnya, ini spesifikasi menentukan hasil akhir dan juga menentukan metode konstruksi persyaratan minimum tertentu (misalnya, suhu di bawah yang paving tidak diperbolehkan, deskripsi bagian pengujian awal, jumlah minimum roller, kondisi di mana badan dapat menghentikan operasi paving, dll ).

End result specifications assign pavement construction quality to the contractor, they define the desired final product, and they allow the contractor significant latitude in achieving that final product. Hasil akhir menetapkan spesifikasi kualitas konstruksi perkerasan jalan kepada kontraktor, mereka menentukan produk akhir yang diinginkan, dan mereka mengijinkan lintang kontraktor yang signifikan dalam mencapai produk akhir. This leads to innovation, efficiency, and lower costs. Hal ini menyebabkan inovasi, efisiensi, dan biaya yang lebih rendah. However, these specifications and their statistical sampling requirements are often too complex and resource intensive to be used at the local agency level. Namun, spesifikasi dan persyaratan sampling statistik mereka seringkali terlalu rumit dan sumber daya intensif untuk digunakan di tingkat agen lokal.

http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://pavementinteractive.org/index.php%3Ftitle%3DEnd-Result_Specifications&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhh46wg8-ULQHEXtvbIclz-8OHtC-w

Pelayanan Cleaning Service

Cleaning Services
[Close Box]
PROMO TAHUN 2010

Kami menawarkan paket menarik untuk memenuhi kebutuhan Anda dalam memasarkan produk melalui Internet. Semua paket berlaku untuk kontrak 1 tahun sudak termasuk Domain, Hosting, dan Desain.

Lite Package


Static Package

Dynamic Package


Product Catalog

UDAH GAK ZAMAN PAKAI
TEMPLATE GRATIS!
Desain kami buat sendiri dari awal, bukan mempergunakan
template yang sudah ada.

PT. Dwidarma Guna Utama, bergerak dibidang Pelayana Jasa Kebersihan dan Perawatan, melayani hampir semua kebutuhan mengenai kebersihan dan perawatan interior maupun exterior baik public area maupun private area.

Bidang ini mempunyai cakupan yang luas, dari Perumahan, Gedung Perkantoran, Mall, Rumah Sakit maupun Industi dll.

Adapun pelayanan yang dapat kami berikan adalah MEMBERSIHAKAN dan MERAWAT semua fasilitas gedung interior, seperti : Lantai ( marmer, vynil, keramik, terrazzo, mozaik, batu alam, granite dan kayu ), dinding kaca, karpet, sofa, furniture, AC grill, fasilitas lift, toilet dlsb.

Dan juga fasilitas exterior, antara lain : teras, halaman, lantai parkiran, pertamanan, tempat sampah dlsb.

PT. Dwidarma Guna Utama, mempunyai ruang lingkup pekerjaan Pelayanan Jasa Kebersihan, sebagai berikut :

1. Pelayanan Jasa Kebersihan Gedung / Kantor

1.1 Program Kontrak Pelayanan Jasa Kebersihan ( Contract Cleaning Program ).

1.2 Program Kebersihan Proyek Khusus ( Special Proyect Cleaning Program )

1.3 Program Kebersihan Keseluruhan ( General Cleaning Program )

2. Pelayanan Jasa Kebersihan akan Tanaman dan Pertamanan ( Landscaping )



1. Pelayanan Jasa Kebersihan Gedung / Kantor.

1.1. Pelayanan Kontrak Pelayanan Jasa Kebersihan ( Contract Cleaning Program )

Yaitu pekerjaan kebersihan meliputi pemeliharaan dan perawatan Gedung / Kantor yang dikemas menjadi 1 ( satu ) paket dalam kontrak perjanjian untuk suatu periode, yang terdiri dari pekerjaan dengan jadual harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

Disamping jenis pekerjaan, bahan kimia pembersih, peralatan kerja baik menual maupun machinal.

Dengan kata lain Manajemen Gedung memberi tanggung jawab sepenuhnya mengenai kebersihan yang meliputi pemeliharaan dan perawatan serta hygenitas Gedung kepada PT. DGU dan terikat dengan kontrak perjanjian kerja sama.

Dalam hal ini pihak Manajemen Gedung hanya bertindak sebagai pengawas pekerjaan.

Adapun lingkup pekerjaan kebersihan dan perawatan seluruh fasilitas Gedung / Kantor termasuk pekerjaan tenaga kerja sebagai Office Boy ( OB ) atay dapat fleksibel artinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan Manajemen gedung.

1.2 Program Kebersihan Proyek Khusus ( Special Project Program )

Yaitu pekerjaan yang dilakukan berdasarkan permintaan dari pihak Manajemen Gedung / Kantor, misalnya melakukan pekerjaan tertentu yang dapat dikategorikan sebagai “ Risk Job “

Pekerjaan ini bersifat satu kali kerja ( One Stop Project ) dan berkala ( Continues ).

Jenis pekerjaan ini adalah :

a. Pembersihan kaca exterior dan interior gedung yang tidak dapat dilakukan di luar kemampuan Manajemen Gedung.

b. Pembersihan, Pemolesan, dan Kristalisasi lantai atau dinding, terutama yang terbuat dari marmer, granite, batu pualam maupun kayu.

c. Pembersihan / Pencucian, menghilangkan noda-noda kotoran karpet lantai permanen, dengan menggunakan mesin ( Extractor machine ).

d. Pembersihan / Pencucian sofa.

1.3 Program Kebersihan Keseluruhan ( General Cleaning Program )

Yaitu pekerjaan terutama lebih diperuntukan kepada gedung-gedung yang baru selesai direnovasi atau gedung lama yang menginginkan kebersihan secara menyeluruh.

Pekerjaan ini meliputi untuk seluruh fasilitas gedung yang ada, baik berupa lantai ( semua tipe ), karpet, kaca, furniture, sofa, AC grill, dinding, toilet dan fasilitas gedung lainnya.

Pekerjaan ini dilaksanakan 1 ( satu ) kali dan periodic, misalnya 6 ( enam ) bulan sekali.

Pekerjaan ini bertujuan untuk mengembalikan dan meningkatkan kualitas kebersihan dan hyginitas.



2. Pelayanan Jasa Pertamanan ( Landscaping )

Pelayanan Jasa ini meliputi membersihkan, pemelihara dan merawat tanaman dan pertamanan yang telah ada serta membangun pertamanan dengan penyediaan tanaman yang indah dan serasi baik untuk exterior maupun interior gedung.

Tujuan Pelayanan ini untuk dapat menciptakan lingkungan pada Gedung / Kantor yang asri dan indah sehingga menimbulkan kesan yang berwibawa bagi Manajemen Gedung / Kantor.

Dalam lingkup pekerjaan ini kami memberikan jadwal kerja sebagai berikut :

a. Jadual penyapuan dan penggemburan tanah.

b. Jadual penyiraman tanaman dan penyiangan.

c. Jadual pemotongan / perpihan tanaman serta pencabutan rumput / tanaman liar.

d. Jadual pemupukan tanaman dan pergantian tanaman yang mati baik yang ada di dalam maupun di luar Gedung / Kantor.

Bukti fisik

Bukti fisik sebagai bagian dari bauran pemasaran

bukti fisik adalah bagian materi layanan. Strictly speaking there are no physical attributes to a service, so a consumer tends to rely on material cues. Sebenarnya tidak ada atribut fisik untuk layanan, sehingga konsumen cenderung mengandalkan isyarat material.
There are many examples of physical evidence, including some of the following: Ada banyak contoh bukti fisik, termasuk beberapa hal sebagai berikut:
  • Packaging. Kemasan.
  • Internet/web pages. Internet / halaman web.
  • Paperwork (such as invoices, tickets and despatch notes). Dokumen (seperti invoice, tiket dan catatan pengiriman).
  • Brochures. Brosur.
  • Furnishings. Perabotan.
  • Signage (such as those on aircraft and vehicles). Signage (seperti yang di pesawat dan kendaraan).
  • Uniforms. Seragam.
  • Business cards. Kartu nama.
  • The building itself (such as prestigious offices or scenic headquarters). Bangunan itu sendiri (seperti kantor bergengsi atau markas indah).
  • Mailboxes and many others . Kotak surat dan banyak lainnya. . . . . . . . . . .
Kotak surat A sporting event is packed full of physical evidence. Sebuah acara olahraga dikemas penuh dengan bukti fisik. Your tickets have your team's logos printed on them, and players are wearing uniforms. tiket Anda memiliki logo tim Anda dicetak pada mereka, dan pemain mengenakan seragam. The stadium itself could be impressive and have an electrifying atmosphere. Stadion itu sendiri bisa mengesankan dan memiliki suasana electrifying. You travelled there and parked quickly nearby, and your seats are comfortable and close to restrooms and store. Anda berkelana ke sana dan memarkir dengan cepat di dekatnya, dan kursi anda yang nyaman dan dekat dengan toilet dan menyimpan. All you need now is for your team to win! Yang Anda butuhkan saat ini adalah untuk tim Anda untuk menang!

 

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://marketingteacher.com/lesson-store/lesson-physical

Proses Pembuatan Batik

* Cara Membuat Batik

Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :

o Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
o Canting sebagai alat pembentuk motif,
o Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)
o Lilin (malam) yang dicairkan
o Panci dan kompor kecil untuk memanaskan
o Larutan pewarna


Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:

1.

Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.
2.

Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
3.

Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
4.

Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .
5.

Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
6.

Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.
7.

Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
8.

Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
9.

Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
10.

Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
11.

Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.
12.

Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.


http://pesonabatik.site40.net/Cara_Membuat_Batik.html

Pengetahuan dasar mengenai proses pengadaan barang/jasa

Suatu hari saya dapat kerjaan/projek di sebuah perusahaan, dimana diundang langsung untuk menghadap kepala unit yang berwenang dalam hal pengurusan kebutuhan pekerjaan tersebut. Kaget karena belum pernah menghadapi pemesanan aplikasi dari sebuah perusahan besar, dimana biasanya terdapat syarat – syarat yang harus dipenuhi yaitu untuk administrasi sebelum memulai pengerjaan.
Tetapi karena penanggung jawab pemesan tersebut sudah percaya dengan hasil kerja yang bisa didapat maka tidak sungkan – sungkan untuk membimbing saya dalam bagaimana mengurus proses administrasi yang dibilang cukup memusingkan bagi pemula. Singkat nya pekerjaan tersebut dapat diselesaikan tepat waktu dan mendapatkan pengalaman penting bagaimana cara menghadapi proses administrasi berkenaan dengan pekerjaan menyediakan jasa pembuatan software bagi perusahaan.
Disini saya akan sedikit berbagi bagaimana menghadapi hal tersebut, tidak terlalu lengkap karena ini pengalaman pertama juga ditambah dari referensi yang didapat dari teman dekat.
Kita akan mulai dari jenis – jenis pemilihan penyedia barang / jasa, yaitu :
  1. Pembelian Langsung
  2. Penunjukan Langsung
  3. Pemilihan Langsung
  4. Pelelangan
Penjelasan sebagai berikut.
1. Pembelian Langsung
Pembelian langsung adalah proses pengadaan barang/jasa secara langsung tanpa menggunakan kontrak, surat pemesanan barang dan lain-lain terhadap barang/jasa yang diperlukan.
Terdapat batasan nilai pada jenis ini tergantung kebijaksanaan perusahaan yang mengadakan pembelian langsung dan berdasarkan sumber dana nya, biasanya nilainya tidak lebih dari  20 juta, contoh :
- Dana A => dibawah 5 juta,-
- Dana B => dibawah 10 juta,-
Proses pengadaan dan pembayaran dilakukan secara langsung kepada penyedia barang layaknya seperti transaksi jual beli. Proses ini biasa nya jika perusahaan besar dilakukan oleh unit kerja bersangkutan.
Administrasi yang terdapat pada proses ini terbagi menjadi beberapa bagian tergantung batasan nilai dan kebijaksanaan perusahaan, contoh :
- dibawah 1 juta, cukup melampirkan kuitansi bermaterai dan bon pembelian.
- dari 1 juta sampai 10 juta, melampirkan kuitansi bermaterai, PO (Purchase Order), Faktur Pajak dan Invoice (Tagihan).
Saat melaksanakan pekerjaan jasa oleh penyedia jasa, akan diawasi oleh pejabat berwenang. Setelah pekerjaan selesai 100%, maka dibuat Berita Acara Pekerjaan Selesai yang ditandatangani oleh pejabat berwenang  dan penyedia jasa, Berita Acara ini adalah sebuah dokumen yang dibuat  dan disediakan juga diisi oleh pejabat berwenang.
2. Penunjukan Langsung
Penunjukan langsung adalah proses pengadaan barang/jasa yang dilakukan dengan menunjuk 1 penyedia barang/jasa yang paling layak untuk mendapatkan pekerjaan pengadaan barang/jasa. Proses ini bisa dilakukan oleh unit kerja yang membutuhkan atau oleh unit logistik di perusahaan tersebut.
Terdapat batasan nilai pada jenis ini tergantung kebijaksanaan perusahaan yang mengadakan penunjukan langsung dan berdasarkan sumber dana nya, biasanya nilainya tidak lebih dari  100 juta, contoh :
- Dana A => 5 juta – 50 juta
- Dana B => 5 juta – 100 juta
Pertama perusahaan yang membutuhkan akan mengumumkan pengadaan barang/jasa, dengan menggunakan media yang bisa dipakai, seperti :
- Website
- Koran
- Televisi
- Undangan
Biasanya akan dipakai undangan dari perusahaan (unit kerja / unit logistik) kepada penyedia barang/jasa yang dipilih, maksud dipilih disini bukan 1 penyedia barang/jasa, karena akan diadakan kualifikasi terlebih dahulu terhadap penyedia barang/jasa tersebut untuk menentukan siapa yang paling pantas menyediakan barang/jasa.
Undangan dapat diambil oleh penyedia barang/jasa atau dikirim (dalam kondisi tertentu). Namun secara teknis pemberitahuan pengambilan undangan atau pengiriman akan dilakukan terlebih dahulu oleh pejabat pengadaan dengan menghubungi penyedia barang/jasa via telepon atau sebagainya.
Selain Undangan juga akan disertakan beberapa dokumen lainya, seperti :
1. Dokumen Pengadaan, yang berisi penjelasan dan aturan mengenai pengadaan barang/jasa.
2. Request For Quotation (RFQ), yang berisi daftar barang/jasa dan spesifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta isian harga yang harus diisi oleh penyedia barang/jasa.
3. Daftar Kuantitas & Spesifikasi (DKS), hampir sama dengan RFQ.
Jika dipandang dibutuhkan penjelasan oleh penyedia barang/jasa atas beberapa hal didalam Dokumen Pengadaan, maka didapat dilaksanakan proses penjelasan pekerjaan (aanwijzing) oleh pejabat pengadaan. Hasilnya akan dituangkan dalam Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
Sesuai dengan Dokumen Pengadaan, maka pada waktu yang telah ditentukan, penyedia barang/jasa harus menyampaikan dokumen penawaran kepada pejabat pengadaan.  Dokumen Penawaran terdiri dari :
- Surat / Proposal penawaran, dengan syarat : berkop surat perusahaan, bertanggal, bermaterai, ditujukan kepada Pejabat Pembuat Keputusan di perusahaan, mencantumkan nilai penawaran dalam angka dan huruf, mencantumkan nama pimpinan penyedia barang/jasa sesuai Akte, ditandatangani dan dicap.
- Melampirkan Quotation (penawaran barang/jasa dengan spesifikasi dan harga penawaran yang detail.
Pada jenis penyedia jasa seperti pembuatan software, biasanya akan diadakan kegiatan kualifikasi teknis, yaitu dengan bentuk seperti presentasi berupa flowchart/gambaran dari software yang akan dibuat oleh penyedia jasa beserta penjelasan fungsionalitas dan sebagainya.
Kemudian Dokumen Penawaran tersebut akan dievaluasi oleh perusahaan yang menyangkut persyaratan administrasi, teknis, dan harga.
Terkadang dan juga bisa dibilang sering, perusahaan yang membutuhkan barang/jasa akan melakukan klarifikasi dan negoisasi atas Dokumen Penawaran. Jika dilakukan proses klarifikasi dan negoisasi, maka hasilnya akan dituangkan dalam Berita Acara Klarifikasi dan Negoisasi.
Kemudian akan ditetapkan penyedia barang/jasa yang berhak menyediakan barang/jasa dengan Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa.
Setelah ditetapkan dan diberitahukan kepada penyedia barang/jasa yang terpilih, maka dilakukan penandatanganan kontrak berupa Surat Perintah Kerja (SPK) dari perusahaan yang akan ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Keputusan diperusahaan dan Penyedia Barang/Jasa. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari SPK, tercantum juga Purchase Order (PO) atau Surat Pesanan Barang/Jasa yang harus diadakan oleh penyedia barang/jasa.
Pada jenis penyedia jasa seperti pembuatan software, dikarenakan kompleksitas proses penyediaan jasa tersebut biasanya penyedia jasa membuat sebuah Dokumen Statement Of Work (SOW) yang akan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang diperusahaan dan pimpinan penyedia jasa, yang berisi mulai dari detil fungsionalitas yang akan diimplementasi, jadwal pengerjaan, jadwal dan proses User Acceptance Test (UAT), jadwal Pelatihan, jadwal implementasi ke production, aturan proses pengubahan spesifikasi/fungsionalitas, aturan keterlambatan pekerjaan, aturan penerimaan hasil pekerjaan, aturan lisensi hasil pekerjaan,  aturan jaminan/garansi, aturan kerahasian data perusahaan, dan sebagainya yang akan disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan menyertakan tanggal dan bermaterai.
Setelah pekerjaan selesai, dimana pada jenis penyedia jasa seperti pembuatan software yaitu setelah selesai dilakukan UAT maka dilakukan serah terima. Serah terima pekerjaan akan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
Proses pembayaran tergantung peraturan dari perusahaan dan kesepakatan, biasanya dengan aturan sebagai berikut :
- DP, 30%
- 50% pekerjaan yang sudah diselesaikan, 30%
- 100% pekerjaan sudah selesai, 35%
- Selesai masa jaminan/garansi, 5%
Format pembayaran berbeda-beda, tinggal disesuaikan dengan keadaan.
Setiap proses pembayaran, sebelumnya penyedia barang/jasa harus menyerahkan Tagihan (Invoice) atau Surat Permohonan Pembayaran, proses pembayaran biasanya memiliki tenggat waktu dari tanggal Tagihan(Invoice) diterima oleh perusahaan, sesuai dengan kesepakatan yang terdapat pada Kontrak atau SOW, jika melebihi tenggat waktu maka biasanya dikenakan hukuman tergantung kesepakatan.
Jika pembayaran sudah dilakukan biasanya akan dibuat Berita Acara Pembayaran yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Demikian beberapa  jenis – jenis pemilihan penyedia barang / jasa yang biasanya diterapkan diperusahaan – perusahaan. Tetapi jangan kaget jika ada beberapa langkah yang dilewati atau memang tidak ada juga ada tambahan, karena tidak semua perusahaan memiliki proses yang sama.
Untuk jenis – jenis pemilihan penyedia barang / jasa yang lain akan kita lanjutkan lain waktu.

http://www.sulaeman.com/experience/pengetahuan-dasar-mengenai-proses-pengadaan-barangjasa-ed-1/