Minggu, 17 Oktober 2010

about me

namaku "rahmat hidayat" ..
aku dilahirkan di ibu kota jakarta .. cita" ku ingin menjadi seorang tentara .. aku ingin membela & mengabdi kepada tanah air ku yaitu indonesia dan juga ingin membahagiakan ke 2 orang tua ku .. sekarang aku bersekolah di smkn 25 jakarta .. di sanalah aku bertemu dengan sosok wanita impian ku .. yang bisa membuad diriku semangat untuk belajar ..


visi :
- bertaqwa kepada tuhan yang maha esa ..
- menjadi seorang yang sukses ..
- taat kepada agama & mengabdi kepada nusa dan bangsa ..
misi :
- belajar dengan giat dan  bekerja keras untuk menggapai cita" di masa depan ..

Sabtu, 16 Oktober 2010

Pelayanan Jasa Kebersihan Gedung / Kantor.

Pelayanan Kontrak Pelayanan Jasa Kebersihan ( Contract Cleaning Program ) Yaitu pekerjaan kebersihan meliputi pemeliharaan dan perawatan Gedung / Kantor yang dikemas menjadi 1 ( satu ) paket dalam kontrak perjanjian untuk suatu periode, yang terdiri dari pekerjaan dengan jadual harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

Disamping jenis pekerjaan, bahan kimia pembersih, peralatan kerja baik menual maupun machinal.

Dengan kata lain Manajemen Gedung memberi tanggung jawab sepenuhnya mengenai kebersihan yang meliputi pemeliharaan dan perawatan serta hygenitas Gedung kepada PT. DGU dan terikat dengan kontrak perjanjian kerja sama.

Dalam hal ini pihak Manajemen Gedung hanya bertindak sebagai pengawas pekerjaan.

Adapun lingkup pekerjaan kebersihan dan perawatan seluruh fasilitas Gedung / Kantor termasuk pekerjaan tenaga kerja sebagai Office Boy ( OB ) atay dapat fleksibel artinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan Manajemen gedung.

1.2 Program Kebersihan Proyek Khusus ( Special Project Program )

Yaitu pekerjaan yang dilakukan berdasarkan permintaan dari pihak Manajemen Gedung / Kantor, misalnya melakukan pekerjaan tertentu yang dapat dikategorikan sebagai “ Risk Job “

Pekerjaan ini bersifat satu kali kerja ( One Stop Project ) dan berkala ( Continues ).

Jenis pekerjaan ini adalah :

a. Pembersihan kaca exterior dan interior gedung yang tidak dapat dilakukan di luar kemampuan Manajemen Gedung.

b. Pembersihan, Pemolesan, dan Kristalisasi lantai atau dinding, terutama yang terbuat dari marmer, granite, batu pualam maupun kayu.

c. Pembersihan / Pencucian, menghilangkan noda-noda kotoran karpet lantai permanen, dengan menggunakan mesin ( Extractor machine ).

d. Pembersihan / Pencucian sofa.

1.3 Program Kebersihan Keseluruhan ( General Cleaning Program )

Yaitu pekerjaan terutama lebih diperuntukan kepada gedung-gedung yang baru selesai direnovasi atau gedung lama yang menginginkan kebersihan secara menyeluruh.

Pekerjaan ini meliputi untuk seluruh fasilitas gedung yang ada, baik berupa lantai ( semua tipe ), karpet, kaca, furniture, sofa, AC grill, dinding, toilet dan fasilitas gedung lainnya.

Pekerjaan ini dilaksanakan 1 ( satu ) kali dan periodic, misalnya 6 ( enam ) bulan sekali.

Pekerjaan ini bertujuan untuk mengembalikan dan meningkatkan kualitas kebersihan dan hyginitas.

Hasil Akhir Spesifikasi

Sebuah spesifikasi hasil akhir adalah satu di mana karakteristik akhir dari produk ditetapkan, dan kontraktor diberi kebebasan yang cukup besar dalam mencapai karakteristik tersebut. In their roughest form, they specify minimum, maximum or a range of values for any given characteristic and base acceptance on conformance to these specifications. Dalam bentuk terburuk mereka, mereka menentukan minimum, maksimum atau range nilai untuk setiap karakteristik tertentu dan penerimaan berdasarkan kesesuaian dengan spesifikasi ini. For instance, they may state a minimum layer thickness or a range of in-place air voids . Misalnya, mereka mungkin negara ketebalan lapisan minimum atau berbagai tempat udara rongga-in .However, since it is impractical to measure every square foot of constructed pavement, end-result specifications use statistical methods to estimate overall material quality based on a limited number of random samples. Namun, karena tidak praktis untuk mengukur setiap kaki persegi perkerasan dibangun, hasil akhir spesifikasi menggunakan metode statistik untuk memperkirakan kualitas materi secara keseluruhan berdasarkan sejumlah sampel acak. Therefore, end result specifications improve on method specifications in two key areas: (1) they shift the focus away from methods and on to final product quality and (2) they do not rely on the nebulous "substantial compliance" because they clearly define acceptable quality. Oleh karena itu, spesifikasi hasil akhir memperbaiki spesifikasi metode di dua bidang utama: (1) mereka mengalihkan fokus dari metode dan terhadap mutu produk akhir dan (2) mereka tidak bergantung pada "samar-samar substansial" kepatuhan karena mereka jelas mendefinisikan diterima kualitas.
Today, most large state and Federal pavement contracts use statistically based end-result specifications that incorporate some elements of method specifications (usually used to guard against early failure of the product). Saat ini, negara yang paling besar dan kontrak Federal perkerasan menggunakan statistik berdasarkan spesifikasi hasil akhir yang menggabungkan beberapa elemen dari spesifikasi metode (biasanya digunakan untuk menjaga terhadap kegagalan awal produk). These end-result specifications are often referred to as a "quality assurance specifications", "QA/QC specifications" or "QC/QA specifications". Spesifikasi ini adalah hasil akhir sering disebut sebagai "jaminan mutu spesifikasi", "QA / QC spesifikasi" atau "QC / QA spesifikasi". Essentially, these specifications specify the end results and also specify certain minimum construction method requirements (eg, temperatures below which paving is not allowed, descriptions of initial test sections, minimum number of rollers, conditions under which the agency may halt paving operations, etc.). Pada dasarnya, ini spesifikasi menentukan hasil akhir dan juga menentukan metode konstruksi persyaratan minimum tertentu (misalnya, suhu di bawah yang paving tidak diperbolehkan, deskripsi bagian pengujian awal, jumlah minimum roller, kondisi di mana badan dapat menghentikan operasi paving, dll ).

End result specifications assign pavement construction quality to the contractor, they define the desired final product, and they allow the contractor significant latitude in achieving that final product. Hasil akhir menetapkan spesifikasi kualitas konstruksi perkerasan jalan kepada kontraktor, mereka menentukan produk akhir yang diinginkan, dan mereka mengijinkan lintang kontraktor yang signifikan dalam mencapai produk akhir. This leads to innovation, efficiency, and lower costs. Hal ini menyebabkan inovasi, efisiensi, dan biaya yang lebih rendah. However, these specifications and their statistical sampling requirements are often too complex and resource intensive to be used at the local agency level. Namun, spesifikasi dan persyaratan sampling statistik mereka seringkali terlalu rumit dan sumber daya intensif untuk digunakan di tingkat agen lokal.

http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://pavementinteractive.org/index.php%3Ftitle%3DEnd-Result_Specifications&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhh46wg8-ULQHEXtvbIclz-8OHtC-w

Pelayanan Cleaning Service

Cleaning Services
[Close Box]
PROMO TAHUN 2010

Kami menawarkan paket menarik untuk memenuhi kebutuhan Anda dalam memasarkan produk melalui Internet. Semua paket berlaku untuk kontrak 1 tahun sudak termasuk Domain, Hosting, dan Desain.

Lite Package


Static Package

Dynamic Package


Product Catalog

UDAH GAK ZAMAN PAKAI
TEMPLATE GRATIS!
Desain kami buat sendiri dari awal, bukan mempergunakan
template yang sudah ada.

PT. Dwidarma Guna Utama, bergerak dibidang Pelayana Jasa Kebersihan dan Perawatan, melayani hampir semua kebutuhan mengenai kebersihan dan perawatan interior maupun exterior baik public area maupun private area.

Bidang ini mempunyai cakupan yang luas, dari Perumahan, Gedung Perkantoran, Mall, Rumah Sakit maupun Industi dll.

Adapun pelayanan yang dapat kami berikan adalah MEMBERSIHAKAN dan MERAWAT semua fasilitas gedung interior, seperti : Lantai ( marmer, vynil, keramik, terrazzo, mozaik, batu alam, granite dan kayu ), dinding kaca, karpet, sofa, furniture, AC grill, fasilitas lift, toilet dlsb.

Dan juga fasilitas exterior, antara lain : teras, halaman, lantai parkiran, pertamanan, tempat sampah dlsb.

PT. Dwidarma Guna Utama, mempunyai ruang lingkup pekerjaan Pelayanan Jasa Kebersihan, sebagai berikut :

1. Pelayanan Jasa Kebersihan Gedung / Kantor

1.1 Program Kontrak Pelayanan Jasa Kebersihan ( Contract Cleaning Program ).

1.2 Program Kebersihan Proyek Khusus ( Special Proyect Cleaning Program )

1.3 Program Kebersihan Keseluruhan ( General Cleaning Program )

2. Pelayanan Jasa Kebersihan akan Tanaman dan Pertamanan ( Landscaping )



1. Pelayanan Jasa Kebersihan Gedung / Kantor.

1.1. Pelayanan Kontrak Pelayanan Jasa Kebersihan ( Contract Cleaning Program )

Yaitu pekerjaan kebersihan meliputi pemeliharaan dan perawatan Gedung / Kantor yang dikemas menjadi 1 ( satu ) paket dalam kontrak perjanjian untuk suatu periode, yang terdiri dari pekerjaan dengan jadual harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

Disamping jenis pekerjaan, bahan kimia pembersih, peralatan kerja baik menual maupun machinal.

Dengan kata lain Manajemen Gedung memberi tanggung jawab sepenuhnya mengenai kebersihan yang meliputi pemeliharaan dan perawatan serta hygenitas Gedung kepada PT. DGU dan terikat dengan kontrak perjanjian kerja sama.

Dalam hal ini pihak Manajemen Gedung hanya bertindak sebagai pengawas pekerjaan.

Adapun lingkup pekerjaan kebersihan dan perawatan seluruh fasilitas Gedung / Kantor termasuk pekerjaan tenaga kerja sebagai Office Boy ( OB ) atay dapat fleksibel artinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan Manajemen gedung.

1.2 Program Kebersihan Proyek Khusus ( Special Project Program )

Yaitu pekerjaan yang dilakukan berdasarkan permintaan dari pihak Manajemen Gedung / Kantor, misalnya melakukan pekerjaan tertentu yang dapat dikategorikan sebagai “ Risk Job “

Pekerjaan ini bersifat satu kali kerja ( One Stop Project ) dan berkala ( Continues ).

Jenis pekerjaan ini adalah :

a. Pembersihan kaca exterior dan interior gedung yang tidak dapat dilakukan di luar kemampuan Manajemen Gedung.

b. Pembersihan, Pemolesan, dan Kristalisasi lantai atau dinding, terutama yang terbuat dari marmer, granite, batu pualam maupun kayu.

c. Pembersihan / Pencucian, menghilangkan noda-noda kotoran karpet lantai permanen, dengan menggunakan mesin ( Extractor machine ).

d. Pembersihan / Pencucian sofa.

1.3 Program Kebersihan Keseluruhan ( General Cleaning Program )

Yaitu pekerjaan terutama lebih diperuntukan kepada gedung-gedung yang baru selesai direnovasi atau gedung lama yang menginginkan kebersihan secara menyeluruh.

Pekerjaan ini meliputi untuk seluruh fasilitas gedung yang ada, baik berupa lantai ( semua tipe ), karpet, kaca, furniture, sofa, AC grill, dinding, toilet dan fasilitas gedung lainnya.

Pekerjaan ini dilaksanakan 1 ( satu ) kali dan periodic, misalnya 6 ( enam ) bulan sekali.

Pekerjaan ini bertujuan untuk mengembalikan dan meningkatkan kualitas kebersihan dan hyginitas.



2. Pelayanan Jasa Pertamanan ( Landscaping )

Pelayanan Jasa ini meliputi membersihkan, pemelihara dan merawat tanaman dan pertamanan yang telah ada serta membangun pertamanan dengan penyediaan tanaman yang indah dan serasi baik untuk exterior maupun interior gedung.

Tujuan Pelayanan ini untuk dapat menciptakan lingkungan pada Gedung / Kantor yang asri dan indah sehingga menimbulkan kesan yang berwibawa bagi Manajemen Gedung / Kantor.

Dalam lingkup pekerjaan ini kami memberikan jadwal kerja sebagai berikut :

a. Jadual penyapuan dan penggemburan tanah.

b. Jadual penyiraman tanaman dan penyiangan.

c. Jadual pemotongan / perpihan tanaman serta pencabutan rumput / tanaman liar.

d. Jadual pemupukan tanaman dan pergantian tanaman yang mati baik yang ada di dalam maupun di luar Gedung / Kantor.

Bukti fisik

Bukti fisik sebagai bagian dari bauran pemasaran

bukti fisik adalah bagian materi layanan. Strictly speaking there are no physical attributes to a service, so a consumer tends to rely on material cues. Sebenarnya tidak ada atribut fisik untuk layanan, sehingga konsumen cenderung mengandalkan isyarat material.
There are many examples of physical evidence, including some of the following: Ada banyak contoh bukti fisik, termasuk beberapa hal sebagai berikut:
  • Packaging. Kemasan.
  • Internet/web pages. Internet / halaman web.
  • Paperwork (such as invoices, tickets and despatch notes). Dokumen (seperti invoice, tiket dan catatan pengiriman).
  • Brochures. Brosur.
  • Furnishings. Perabotan.
  • Signage (such as those on aircraft and vehicles). Signage (seperti yang di pesawat dan kendaraan).
  • Uniforms. Seragam.
  • Business cards. Kartu nama.
  • The building itself (such as prestigious offices or scenic headquarters). Bangunan itu sendiri (seperti kantor bergengsi atau markas indah).
  • Mailboxes and many others . Kotak surat dan banyak lainnya. . . . . . . . . . .
Kotak surat A sporting event is packed full of physical evidence. Sebuah acara olahraga dikemas penuh dengan bukti fisik. Your tickets have your team's logos printed on them, and players are wearing uniforms. tiket Anda memiliki logo tim Anda dicetak pada mereka, dan pemain mengenakan seragam. The stadium itself could be impressive and have an electrifying atmosphere. Stadion itu sendiri bisa mengesankan dan memiliki suasana electrifying. You travelled there and parked quickly nearby, and your seats are comfortable and close to restrooms and store. Anda berkelana ke sana dan memarkir dengan cepat di dekatnya, dan kursi anda yang nyaman dan dekat dengan toilet dan menyimpan. All you need now is for your team to win! Yang Anda butuhkan saat ini adalah untuk tim Anda untuk menang!

 

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://marketingteacher.com/lesson-store/lesson-physical

Proses Pembuatan Batik

* Cara Membuat Batik

Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :

o Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
o Canting sebagai alat pembentuk motif,
o Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)
o Lilin (malam) yang dicairkan
o Panci dan kompor kecil untuk memanaskan
o Larutan pewarna


Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:

1.

Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.
2.

Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
3.

Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
4.

Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .
5.

Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
6.

Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.
7.

Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
8.

Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
9.

Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
10.

Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
11.

Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.
12.

Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.


http://pesonabatik.site40.net/Cara_Membuat_Batik.html

Pengetahuan dasar mengenai proses pengadaan barang/jasa

Suatu hari saya dapat kerjaan/projek di sebuah perusahaan, dimana diundang langsung untuk menghadap kepala unit yang berwenang dalam hal pengurusan kebutuhan pekerjaan tersebut. Kaget karena belum pernah menghadapi pemesanan aplikasi dari sebuah perusahan besar, dimana biasanya terdapat syarat – syarat yang harus dipenuhi yaitu untuk administrasi sebelum memulai pengerjaan.
Tetapi karena penanggung jawab pemesan tersebut sudah percaya dengan hasil kerja yang bisa didapat maka tidak sungkan – sungkan untuk membimbing saya dalam bagaimana mengurus proses administrasi yang dibilang cukup memusingkan bagi pemula. Singkat nya pekerjaan tersebut dapat diselesaikan tepat waktu dan mendapatkan pengalaman penting bagaimana cara menghadapi proses administrasi berkenaan dengan pekerjaan menyediakan jasa pembuatan software bagi perusahaan.
Disini saya akan sedikit berbagi bagaimana menghadapi hal tersebut, tidak terlalu lengkap karena ini pengalaman pertama juga ditambah dari referensi yang didapat dari teman dekat.
Kita akan mulai dari jenis – jenis pemilihan penyedia barang / jasa, yaitu :
  1. Pembelian Langsung
  2. Penunjukan Langsung
  3. Pemilihan Langsung
  4. Pelelangan
Penjelasan sebagai berikut.
1. Pembelian Langsung
Pembelian langsung adalah proses pengadaan barang/jasa secara langsung tanpa menggunakan kontrak, surat pemesanan barang dan lain-lain terhadap barang/jasa yang diperlukan.
Terdapat batasan nilai pada jenis ini tergantung kebijaksanaan perusahaan yang mengadakan pembelian langsung dan berdasarkan sumber dana nya, biasanya nilainya tidak lebih dari  20 juta, contoh :
- Dana A => dibawah 5 juta,-
- Dana B => dibawah 10 juta,-
Proses pengadaan dan pembayaran dilakukan secara langsung kepada penyedia barang layaknya seperti transaksi jual beli. Proses ini biasa nya jika perusahaan besar dilakukan oleh unit kerja bersangkutan.
Administrasi yang terdapat pada proses ini terbagi menjadi beberapa bagian tergantung batasan nilai dan kebijaksanaan perusahaan, contoh :
- dibawah 1 juta, cukup melampirkan kuitansi bermaterai dan bon pembelian.
- dari 1 juta sampai 10 juta, melampirkan kuitansi bermaterai, PO (Purchase Order), Faktur Pajak dan Invoice (Tagihan).
Saat melaksanakan pekerjaan jasa oleh penyedia jasa, akan diawasi oleh pejabat berwenang. Setelah pekerjaan selesai 100%, maka dibuat Berita Acara Pekerjaan Selesai yang ditandatangani oleh pejabat berwenang  dan penyedia jasa, Berita Acara ini adalah sebuah dokumen yang dibuat  dan disediakan juga diisi oleh pejabat berwenang.
2. Penunjukan Langsung
Penunjukan langsung adalah proses pengadaan barang/jasa yang dilakukan dengan menunjuk 1 penyedia barang/jasa yang paling layak untuk mendapatkan pekerjaan pengadaan barang/jasa. Proses ini bisa dilakukan oleh unit kerja yang membutuhkan atau oleh unit logistik di perusahaan tersebut.
Terdapat batasan nilai pada jenis ini tergantung kebijaksanaan perusahaan yang mengadakan penunjukan langsung dan berdasarkan sumber dana nya, biasanya nilainya tidak lebih dari  100 juta, contoh :
- Dana A => 5 juta – 50 juta
- Dana B => 5 juta – 100 juta
Pertama perusahaan yang membutuhkan akan mengumumkan pengadaan barang/jasa, dengan menggunakan media yang bisa dipakai, seperti :
- Website
- Koran
- Televisi
- Undangan
Biasanya akan dipakai undangan dari perusahaan (unit kerja / unit logistik) kepada penyedia barang/jasa yang dipilih, maksud dipilih disini bukan 1 penyedia barang/jasa, karena akan diadakan kualifikasi terlebih dahulu terhadap penyedia barang/jasa tersebut untuk menentukan siapa yang paling pantas menyediakan barang/jasa.
Undangan dapat diambil oleh penyedia barang/jasa atau dikirim (dalam kondisi tertentu). Namun secara teknis pemberitahuan pengambilan undangan atau pengiriman akan dilakukan terlebih dahulu oleh pejabat pengadaan dengan menghubungi penyedia barang/jasa via telepon atau sebagainya.
Selain Undangan juga akan disertakan beberapa dokumen lainya, seperti :
1. Dokumen Pengadaan, yang berisi penjelasan dan aturan mengenai pengadaan barang/jasa.
2. Request For Quotation (RFQ), yang berisi daftar barang/jasa dan spesifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta isian harga yang harus diisi oleh penyedia barang/jasa.
3. Daftar Kuantitas & Spesifikasi (DKS), hampir sama dengan RFQ.
Jika dipandang dibutuhkan penjelasan oleh penyedia barang/jasa atas beberapa hal didalam Dokumen Pengadaan, maka didapat dilaksanakan proses penjelasan pekerjaan (aanwijzing) oleh pejabat pengadaan. Hasilnya akan dituangkan dalam Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
Sesuai dengan Dokumen Pengadaan, maka pada waktu yang telah ditentukan, penyedia barang/jasa harus menyampaikan dokumen penawaran kepada pejabat pengadaan.  Dokumen Penawaran terdiri dari :
- Surat / Proposal penawaran, dengan syarat : berkop surat perusahaan, bertanggal, bermaterai, ditujukan kepada Pejabat Pembuat Keputusan di perusahaan, mencantumkan nilai penawaran dalam angka dan huruf, mencantumkan nama pimpinan penyedia barang/jasa sesuai Akte, ditandatangani dan dicap.
- Melampirkan Quotation (penawaran barang/jasa dengan spesifikasi dan harga penawaran yang detail.
Pada jenis penyedia jasa seperti pembuatan software, biasanya akan diadakan kegiatan kualifikasi teknis, yaitu dengan bentuk seperti presentasi berupa flowchart/gambaran dari software yang akan dibuat oleh penyedia jasa beserta penjelasan fungsionalitas dan sebagainya.
Kemudian Dokumen Penawaran tersebut akan dievaluasi oleh perusahaan yang menyangkut persyaratan administrasi, teknis, dan harga.
Terkadang dan juga bisa dibilang sering, perusahaan yang membutuhkan barang/jasa akan melakukan klarifikasi dan negoisasi atas Dokumen Penawaran. Jika dilakukan proses klarifikasi dan negoisasi, maka hasilnya akan dituangkan dalam Berita Acara Klarifikasi dan Negoisasi.
Kemudian akan ditetapkan penyedia barang/jasa yang berhak menyediakan barang/jasa dengan Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa.
Setelah ditetapkan dan diberitahukan kepada penyedia barang/jasa yang terpilih, maka dilakukan penandatanganan kontrak berupa Surat Perintah Kerja (SPK) dari perusahaan yang akan ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Keputusan diperusahaan dan Penyedia Barang/Jasa. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari SPK, tercantum juga Purchase Order (PO) atau Surat Pesanan Barang/Jasa yang harus diadakan oleh penyedia barang/jasa.
Pada jenis penyedia jasa seperti pembuatan software, dikarenakan kompleksitas proses penyediaan jasa tersebut biasanya penyedia jasa membuat sebuah Dokumen Statement Of Work (SOW) yang akan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang diperusahaan dan pimpinan penyedia jasa, yang berisi mulai dari detil fungsionalitas yang akan diimplementasi, jadwal pengerjaan, jadwal dan proses User Acceptance Test (UAT), jadwal Pelatihan, jadwal implementasi ke production, aturan proses pengubahan spesifikasi/fungsionalitas, aturan keterlambatan pekerjaan, aturan penerimaan hasil pekerjaan, aturan lisensi hasil pekerjaan,  aturan jaminan/garansi, aturan kerahasian data perusahaan, dan sebagainya yang akan disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan menyertakan tanggal dan bermaterai.
Setelah pekerjaan selesai, dimana pada jenis penyedia jasa seperti pembuatan software yaitu setelah selesai dilakukan UAT maka dilakukan serah terima. Serah terima pekerjaan akan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
Proses pembayaran tergantung peraturan dari perusahaan dan kesepakatan, biasanya dengan aturan sebagai berikut :
- DP, 30%
- 50% pekerjaan yang sudah diselesaikan, 30%
- 100% pekerjaan sudah selesai, 35%
- Selesai masa jaminan/garansi, 5%
Format pembayaran berbeda-beda, tinggal disesuaikan dengan keadaan.
Setiap proses pembayaran, sebelumnya penyedia barang/jasa harus menyerahkan Tagihan (Invoice) atau Surat Permohonan Pembayaran, proses pembayaran biasanya memiliki tenggat waktu dari tanggal Tagihan(Invoice) diterima oleh perusahaan, sesuai dengan kesepakatan yang terdapat pada Kontrak atau SOW, jika melebihi tenggat waktu maka biasanya dikenakan hukuman tergantung kesepakatan.
Jika pembayaran sudah dilakukan biasanya akan dibuat Berita Acara Pembayaran yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Demikian beberapa  jenis – jenis pemilihan penyedia barang / jasa yang biasanya diterapkan diperusahaan – perusahaan. Tetapi jangan kaget jika ada beberapa langkah yang dilewati atau memang tidak ada juga ada tambahan, karena tidak semua perusahaan memiliki proses yang sama.
Untuk jenis – jenis pemilihan penyedia barang / jasa yang lain akan kita lanjutkan lain waktu.

http://www.sulaeman.com/experience/pengetahuan-dasar-mengenai-proses-pengadaan-barangjasa-ed-1/

MENJALANKAN SEBUAH USAHA

Salah satu keputusan penting bagi seorang calon wirausahawan adalah keputusan untuk memulai usaha. Keputusan ini diambil setelah melihat dan mempelajari berbagai fakta yang ada dan terjadi dalam kehidupan usaha. Berangkat dari fakta bisnis dibuatlah rencana usaha dengan mengacu pada tingkat kelayakan usaha yang akan dijalankan. Memulai suatu usaha dengan konsep untung-untungan sangat berbahaya. Memulai usaha yang sudah dengan perencanaan dan studi yang matang saja masih sering ditemui kegagalan, apalagi kalau kita untung-untungan karena latah. Namun demikian kita tidak bisa menyangkal bahwa ada wirausahawan yang berhasil dari usaha yang untung-untungan, tetapi prosentasenya sangatlah kecil. Hal ini sangat terkait erat dengan sikap mental wirausahawan itu sendiri.
Dalam memulai suatu usaha baru, sebenarnya ada empat syarat yang harus diperhatikan oleh seorang wirausahawan agar terhindar dari kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Empat syarat itu biasa dikenal dengan sebutan “Empat K”, yaitu :
Memulai sebuah usaha baru à“Empat K”, yaitu :
1 KONDISI
Dalam memulai usaha, tidak ada perusahaan yang berhasil dengan kondisi yang salah. Jadi, berbisnislah dengan keadaan dan tempat yang tepat atau pada kondisi yang tepat. Sebagai contoh : Sebuah perusahaan yang menjual peralatan listrik yang mencoba menjual produknya di daerah yang belum terjangkau aliran listrik, jelas yang terjadi adalah perusahaan itu gagal dalam penjualan. Sebuah perusahaan menjual pupuk pada tempat orang yang banyak menjadi nelayan maka dagangannya akan kurang peminatnya.
2 KAPITAL
Pada saat mulai usaha dibutuhkan uang, uang itu disebut modal atau kapital. Modal itu digunakan dari usaha masih dalam perencanaan sampai usaha benar-benar dijalankan. Dari mana modal itu didapat? Bagaimana cara mendapatkannya? Oleh karena itu sangat dibutuhkan modal untuk mendirikan sebuah usaha ataupun lembaga.
3 KAPASITAS
Seseorang yang melibatkan diri dalam dunia usaha, harus mampu mengelola dan menjalankan usaha itu. Sering dikatakan perkembangan usaha kecil sangat ditentukan oleh kapasitas orang yang mengelola dan menjalankannya. Seseorang apabila kapasitasnya tidak memadai baik secara manajerial maupun mental, dimungkinkan akan tidak berhasil. Kemampuan seseorang harus sesuai dengan usaha yang ia dirikan bukan menyalahinya. Karena jika menyalahi kapasitasnya sendiri yang tidak sesuai dengan usahanya akan mempengaruhi usahanya tersebut.
4 KARAKTER
Karakter ini menyangkut watak atau pembawaan dari wirausaha itu sendiri. Ternyata survey membuktikan bahwa memang ada hubungan antara karakter pelaku usaha (wirausahawan) dengan pertumbuhan usahanya. Dalam hal ini, watak/karakter pengusaha itu sangat berpengaruh terhadap usahanya. Karakter pengusaha ini sebaiknya memungkinkan terselenggarakannya usaha ke arah pertumbuhan dan perkembangan usaha. Berusahalah berkarakter yang baik sehingga usaha yang dijalankan diharapkan baik pula.
Suasana kerja yang harmonis, nyaman dan bergairah tercipta tidak terlepas dari perilaku pimpinan usaha. Karakter pengusaha akan tercermin dari suasana kerja.
Apapun kemungkinan yang akan terjadi, namun yang terpenting adalah Anda mengambil keputusan untuk segera memulai usaha, bagaimanapun kondisi Anda. jangan lagi menunda-nunda kesempatan, ambil sikap.
Selain dari penjelasan diatas akan dijelaskan sedikit tentang bagaimana menjalankan sebuah usaha.
· Miliki gambaran yang jelas transaksi keuangan
· Tentukan titik impas (bep)
· Usahakan biaya material semurah-murahnya
· Hilangkan segala sesuatu yang tidak berguna
· Usahakan untuk memperoleh laba besar
· Pajanglah produk anda secara menarik
· Usahakan setiap pembeli menjadi langganan tetap
· Kontrollah piutang anda
· Jalankan à go


http://cintaumiku.blogspot.com/2010/02/menjalankan-sebuah-usaha.html

Proses Penggilingan Teh Hitam

Pelayuan pucuk

Pucuk teh yang telah dipetik akan terjadi perubahan – perubahan senyawa polisacharida dan protein. Ini mengakibatkan perubahan gula didalam daun yang dilayukan. Kandungan asam amino akan meningkat demikian pula dengan asam - asam organik lainnya. Semua perubahan ini dalam istilah pengolahan disebut sebagai proses pelayuan hal ini memberi pengaruh terhadap mutu teh.

Perubahan – perubahan kimiawi ini akan terganggu apabila pucuk terkena udara panas secara berlebihan atau pucuk mengalami kerusakan mekanis. Agar pucuk dapat digiling dengan baik pada proses penggilingan maka pucuk harus lentur. Oleh sebab itu kandungan air pucuk harus dikurangi dengan cara menghembuskan angin dengan RH rendah melalui pucuk. Pelayuan fisik ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan udara panas dengan waktu kurang dari 6 jam.

Kerataan tingkat layu fisik sangat menentukan mutu teh. Hasil petikan pucuk yang kasar dan rusak tidak akan menghasilkan mutu yang baik. Kira – kira 65 % air yang terkandung di dalam pucuk segar harus dihilangkan selama proses pelayuan, agar pucuk layu cukup lentur dan lemas untuk dapat digiling tanpa terpotong-potong.

Di dalam praktek pelayuan dilakukan dengan menggunakan kontak layuan ( Witehring trough ) atau dengan menggunakan rak – rak kayu yang ditumpuk. Di ujung kotak atau rak terdapat kipas yang berfungsi untuk menarik hawa panas yang dihasilkan dari mesin pengeringan yang terletak disebelah bawah kamar pelayuan.

Penggilingan Pucuk Layu

Tujuan utama penggilingan dalam pengolahan teh hitam adalah :
Mememarkan dan menggiling seluruh bagian pucuk agar sebanyak mungkin sel – sel daun mengalami kerusakan sehingga proses fermentasi dapat berlangsung secara merata.

Memperkecil daun agar tercapai ukuran yang sesuai dengan ukuran grade – grade teh yang diharapkan oleh pemasaran.

Memeras cairan sel daun keluar sehingga menempel pada seluruh permukaan partikel – pertikel teh.

Mesin – mesin dan peralatan yang digunakan terdiri dari :

Mesin penggilingan Open Top Roller( OT ) yaitu sebuah selinder yang terbuka di bagian atasnya dan bergerak memutar horizontal di atas sebuah meja yang dilengkapi dengan jalur – jalur gigi dan kerucut tumpul pada titik pusatnya, alat ini terbuat dari bahan metal yang tahan karat dimana kecepatan putarannya 42 rpm.

Mesin penggiling press Cap Roller ( PC ) yang bentuknya sama dengan OT. Hanya saja penekan atau press cap untuk memberikan tekanan pada teh yang sedang digiling.

Mesin giling Rotervance ( RV ) yaitu sebuah silinder yang berukuran garis tengah inci ( 20 cm ) yang diletakan horizontal. Di dalam selinder ini terdapat as yang dilengkapi dengan sirip – sirip spiral pengisi. Pada bagian ujung terdapat plat pengatur tekanan berbentuk silang. As berputar dengan kecepatan 40 – 46 rpm tergantung dari kebutuhan.

Mesin ayak pemecah gumpalan teh atau Ballbreaker sifter ( BBS ). yang berputar horizontal dengan rpm 140 dilengkapi dengan konveyor pengisi untuk mengatur kerataan jumlah teh yang diayak.

Proses penggilingan dapat juga dikatakan proses sortasi basah., karena pada tahap ini hasil penggilingan akan berbentuk beberapa jenis bubuk teh : bubuk – 1, bubuk- 2, bubuk-3, bubuk-4 dan yang paling kasar disebut badag. Bubuk –1 dihasilkan dari pengayakan hasil pertama dari gilingan kedua dan demikian selanjutnya.

Urutan proses penggilingan di pabrik teh Maleber disusun sebagai berikut ( salah satu dari program giling ) : gilingan pertama menggunakan OT selama 40 Menit gilingan kedua : seluruh hasil gilingan pertama digiling ulang dengan rotervane 8” pengayakan hasil gilingan rotervane 8” (bubuk–1).Penggilingan ketiga menggunakan PC untuk sisa pengayakan ke-1 pengayakan hasil gilingan PC ( bubuk – 2 ). Penggilingan keempat menggunakan PC untuk sisa pengayakan ke-2 pengayakan hasil gilingan PC ( bubuk –3 dan badag )

Penggilingan PC memakan waktu 30 menit dengan pemberian tekanan 2 x 10 menit dan melepas tekanan ( Kirab ) 2 x 5 menit.

Berbagai jenis program digunakan dalam praktek oleh pabrik – pabrik teh hitam di Indonesia. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah bahwa proses penggilingan ini disertai oleh proses fermentasi.

Proses fermentasi memerlukan pengaturan waktu yang tepat. Oleh sebab itu setiap program giling harus di tunjang oleh kelengkapan mesin yang tepat dan cukup jumlahnya dengan layout penempatan yang tepat pula. Kesemuanya disesuaikan pula dengan potensi hasil kebunnya. Mutu hasil akhir pengolahan teh hitam yang mantap ( konstan ) dari hari ke hari, merupakan tujuan yang utama.

Didalam tahap proses penggilingan ini pula, dipersiapkan dan dibentuk ukuran teh, sehinnga pada tahap sortasi teh tersebut sudah dalam ukuran yang sama.

Hasil penggilingan dan pengayakan basah yang baik, adalah yang dapat menghasilkan persentase yang setinggi mungkin untuk bubuk 1 dan 2 dengan ukuran teh yang kecil. Persentase bubuk 1 dan bubuk 2 harus sama dengan persentase bagian muda atau halus dari analisa pucuknya, dan kisama pula dengan persentase mutu ke 1 hasil sortasi keringnya.

Waktu lama fermentasi dihitung ketika pucuk layu masuk kedalam mesin giling petama sampai bubuk hasil giling pertama dimasukan kedalam mesin pengering. Agar semua bubuk basah yang dihasilkan setiap penggilingan mengalami waktu lama fermentasi yang sama, diperlukan perhitungan penyesuaian output gilingan dan input ( kapasitas ) mesin pengeringnya . Untuk itu setiap bubuk hasil penggilingan harus ditimbang dan dicatat. program giling diatas ternyata dapat menghasilkan bubuk 1 dan bubuk 2 masing –masing 30 % dan 40 % ( jumlah 78 % sampai 80 %)

Ruang penggilingan memerlukan kelembaban udara 95 % untuk menjaga agar tidak terjadi penguapan air dari teh yang sedang digiling. Khususnya bubuk basah yang sedang menungggu giliran masuk kedalam mesin pengering. Pengurangan kadar air dalam bentuk basah dapat menghambat proses oksidasi. Udara dalam ruangan harus segar dan cukup karena proses oksidasi memerlukan oksigen yang cukup pula.

Karena teh sangat peka terhadap bau-bauan, maka ruangan dan peralatan harus dijaga agar selalu bersih dan tidak bau. Air yang bersih untuk mencuci peralatan dan lantai ruangan harus cukup tersedia.

Pengeringan

Selain menghentikan proses oksidasi dalam bubuk teh basah, pengeringan bertujuan pula untuk menurunkan kandungan air didalam teh sampai +3 % kandungan air yang rendah ini bertujuan agar hasil pengeringan dapat mempertahankan mutu baiknya.

Mesin pengering konvensional yang hingga sekarang masih banyak digunakan industri teh hitam, adalah Endles Chain pressure Dryer ( ECP ). Mesin ini mengeringkan teh diatas rantai – rantai baki. Mesin dengan rantai – rantai baki 2 tingkat disebut “two stage ECP” yang bertingkat 3 disebut “three stage ECP” dan yang 4 disebut “four stage ECP”. Jenis ECP yang mutakhir yang banyak digunakan adalah jenis two stage.

Udara panas dengan suhu + 98°C dihembuskan dari bawah melalui lapisan teh diatas rantai terbawah kemudian keluar melalui lapisan teh diatas rantai baki paling atas. Suhu udara yang keluar dari mesin pengering ada sekitar 49°C kurang lebih 20 menit diperlukan untuk mngeringkan teh bubuk hingga kadar airnya mencapai 3 %.

Proses pengeringan bersama dengan proses penggilingan merupakan bagian dari pengolahan teh hitam yang harus dijalankan sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan.

Sortasi keringan dan penyimpanan

Tujuan utama dari sortasi kering ini adalah memisahkan ukuran – ukuran teh yang terjadi akibat proses penggilingan menjadi kelompok – kelompok grade teh yang sesuai dengan permintaan pasaran teh sekarang ( Internasional ). Karena teh kering sangat peka terhadap kelembaban udara (sangat higroskopis) maka proses sortasi kering ini harus dilaksanakan sesederhana dan secepat mungkin.

Grade – grade ( jenis- jenis ) teh hitam yang dihasilkan sebagian besar oleh pabrik – pabrik di Indonesia sekarang adalah :

1. BOP = Broken Orange Pecco

2. BOPF = Broken Orange Pecco Pannings

3. PF = Pecco Panings

4. Dust

5. BP = Broken Pecco

6. BT = Broken Tea

Persentase grade pertama ini umumnya dapat mencapai 70 % hingga 85 % dari semua teh yang dihasilkan tergantung dari mutu standar petikan dan kondisi pucuknya. Besar kecilnya ukuran, sehingga sesuai dengan permintaan standar ukuran pasaran teh hitam, tergantung dari standar petikan, derajat layuan dan program gilingnya.

Mesin – mesin pengayak yang digunakan dalam sortasi kering, dibedakan satu dengan yang lainnya oleh jenis geraknya. Rotating sifter adalah mesin ayak yang gerakannya berputar horizontal. Sedangkan yang gerakannya maju mundur disebut mesin ayak Reciprocating dan yang naik turun disebut Vibrating Sifter disamping itu mesin pemisah tulang Electrostatic Stalk Separator. Winnower adalah mesin pemisah ukuran teh menurut berat jenis dengan menggunakan kipas penghisap angin.

Mesin ayak yang gerakannya maju mundur digunakan untuk memisahkan ukuran – ukuran yang bentuknya memanjang dari ukuran – ukuran teh yang bentuknya bulat.

Segera setelah selesai proses sortasi kering ini, semua teh ditimbang menurut jenis gradenya untuk kemudian dimasukan kedalam peti penyimpanan ( peti miring atau tea bin ). Dapat dibedakan bahwa sejumlah hasil timbangan grade-grade teh tersebut akan lebih besar dari pada berat teh keringnya. Besar kecilnya persentase overweight ini tergantung dari kelembaban udara ruang sortasi dan lamanya waktu yang diperlukan untuk proses sortasi.

Penyimpanan teh dalam peti miring akan memberikan kesempatan bagi suatu proses pematangan mutu dan mengumpulkan teh menurut jenisnya sehingga dapat di kemas dalam jumlah yang sama pada setiap kali pengepakan.

Semua rangkaian kegiatan proses produksi dari mulai pelayuan s/d sortasi masih menggunakan system ortodok (jaman dulu), namun hasilnya tidak kalah dengan system yang modern.

Bentuk-bentuk Promosi

Promosi adalah kegiatan perusahaan mengkomunikasikan produknya. Komunikasi ini bisa dilakukan dengan cara advertising, direct marketing, sales promotion, dan public relation. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat komunikasi terhadap publik adalah pesan yang jelas, konsisten, dan berpengaruuh kuat terhadap organiasi dan produk serta merknya.

Advertising

Metode ini dapat menjangkau banyak orang dan bisa diulang beberapa kali. Advertising cocok digunakan untuk pasar umum. Sifat komunikasinya adalah satu arah. Dalam membuat iklan pertimbangkan tujuan promosi, biaya iklan, media yang dipilih, timing, dan evaluasi.
Tujuan promosi adalah memberikan informasi. Informasi yang membujuk, mengingatkan, dan memberi tahu. Tujuan iklan ini disesuaikan dengan strategi perusahaan. Iklan yang baik adalah iklan yang memiliki attention, interest, desire, dan action.

Ada beberapa cara menentukan biaya iklan yang akan dikeluarkan. Biaya iklan diukur berdasarkan kemampuan perusahaan untuk membiayai iklan tersebut. Pada dasarnya pengukuran ini dilakukan oleh baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Kedua, biaya iklan dihitung dari persente penjualan produk perusahaan. Sejak awal perusahaan sudah menentukan bahwa sekian persen dari penjualan digunakan untuk membiayai iklan. Ketiga, perusahaan membandingkan biaya iklannya dengan biaya iklan perusahaan pesaing. Keempat, perusahaan menyesuaikan dengan tujuan dan tugas yang harus dilakukan.

Jumlah konsumen yang hendak dijangkau, berapa kali iklan akan tayang, dan bagaimana dampaknya terhadap konsumen adalah beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum mengambil keputusan tentang media apa yang akan dipilih. Tiap media memiliki kemampuan yang berbeda dalam mempengaruhi dan menjangkau konsumen baik dari segi jumlah maupun karakteristik. Media-media tersebut yaitu koran, tv, surat langsung, radio, iklan di luar ruangan seperti spanduk/baligho, majalah, dan internet. Langkah selanjutnya adalah menentukan tempat media secara spesifik. Contoh sederhana jika perusahaan menjual berlian, perusahaan tersebut tentu akan menggunakan majalah untuk kalangan atas, yang tampak dari harganya, bukannya majalah remaja.

Public Relation

Public Relation digunakan untuk membangun hubungan baik dengan publik untuk mendapatkan publisitas yang menguntungkan, citra yang baik, dan meluruskan rumor yang kurang baik.

Public Relation raches people who avoid sales people and advertising, can dramatize a company or product, tends to be used ads an afterthought, planned use can be effective and economical. Metode ini tidak hanya iklan tapi juga menjadi memberitahukan visi misi perusahaan. Medianya adalah humas, sponsorship, dan pidato.

Personality symbol adalah imej orang yang digunakan untuk menggambarkan imej perusahaan. Namun, imej orang tersebut tidak menggantikan imej perusahaan maupun produknya. Orang yang imejnya digunakan untuk promosi macam ini disebut endorser.

Personal Selling

Personal Selling adalah presentasi personal oleh tenaga penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Cara ini melihatkan interaksi personal antar dua orang atau lebih, membangun hubungan, dan merupakan alat promosi yang mahal. Proses penjualan yang professional adalah sebagai berikut : prospecting, preapproach, approach, presentatioan, dealing with objections, closing the sale, follow up. Barang-barang yang cocok dijual oleh tenaga penjual adalah barang-barang yang harganya mahal.

Orang-orang yang mengerjakannya disebut dengan macam-macam nama : sales person, sales representatif, account executive, sales engineers, dan agen. Peran sales person yaitu menyelidiki masalah yang dimiliki konsumen, menentukan dan merekomendasikan produk yang tepat, menegosiasi ketentuan penjualan, dan membangun hubungan personal jangka panjang. Ada dua jenis tipe penjual order to take, orang yang menunggu pelanggan di toko

It can be more effective than advertising in more complex selling situations. The sales force serves as a critical link between a company and its customers. They represent the company to customers. The sales people also represent customers to the company, acting inside the firm as champions of customers interests and managing the buyer-seller relationship.

Menentukan Jenis Kaos Promosi Yang Tepat

Saat ini kaos biasa dipakai sebagai salah satu media promosi perusahaan yang terbukti cukup efektif. Pesan yang ingin disampaikan perusahaan dapat dikomunikasikan melalui orang yang menggunakan kaos tersebut. Pesan-pesan yang ingin disampaikan dapat diwakili dalam bentuk tulisan ataupun gambar pada bagian dada atau kaos menggunakan sablon ataupun bordir. Meskipun begitu agar dana yang dikeluarkan tidak mubazir perlu dipikirkan jenis kaos apa yang tepat dijadikan alat promosi tersebut.

Pada umumnya bentuk kaos yang sering digunakan ada dua jenis yaitu kaos oblong/t-shirt dan kaos polo. Kaos oblong sering digunakan untuk event-event  yang tidak terlalu resmi, selain nyaman dipakai  kaos juga dapat menampung beragam jenis desain  sesuai kebutuhan acara. Seragam untuk peserta event atau panitia event cocok menggunakan jenis kaos ini. Kaos ini juga cocok untuk digunakan pada acara-acara yang dilaksanakan siang hari dan diluar gedung seperti outbond atau family gathering. Bahan yang ringan dan cepat menyerap keringat seperti katun bisa dipilih sesuai budget yang tersedia. Cotton combat dapat dipilih untuk kaos dengan kualitas yang lebih baik sedangkan untuk bahan yang lebih efisien secara biaya dapat dipilih bahan cotton carded sedangkan jika ingin yang lebih murah lagi dapat digunakan bahan hijet, sering disebut bahan kaos kampanye. Sering ada permintaan pembuatan kaos promosi menggunakan bahan yang lebih mahal seperti dry-fit untuk kegiatan outdoor eksklusif seperti tournament golf dan lain lain tetapi perlu diperhatikan selain soal harga dan gengsi sebenarnya kaos jenis ini lebih cocok digunakan di daerah sub-tropis bukan di daerah lembab seperti Indonesia. Untuk warna dapat disesuaikan dengan kebutuhan akan tetapi perlu diperhatikan untuk kegiatan di bawah terik sinar matahari kaos warna putih sebaiknya lebih diutamakan.

Secara fungsi kaos polo mempunyai sifat yang sama dengan kaos oblong tetapi karena adanya kerah maka kaos ini terlihat lebih formal dan cocok digunakan untuk acara-acara indoor. Karena kesan yang ditampilkan bersifat eksklusif maka kaos polo sering juga dijadikan hadiah sebagai bagian dari merchandise perusahaan. Bahan yang umum digunakan dapat dipilih sesuai selera dan dana yang dimiliki. Bahan-bahan seperti cotton combat, cotton carded juga dapat digunakan untuk kaos polo selain bahan Lacoste dan Waffle. Karena bentuk tekstur yang cenderung berpori maka untuk dua bahan terakhir lebih banyak menggunakan dekorasi bordir daripada sablon. Untuk bahan cotton dekorasi yang dipasang menggunakan proses embroidery atau bordir tetapi proses sablon juga dapat dengan mudah diimplementasikan.

Untuk  semua kaos promosi yang menggunakan warna-warna dasar mencolok seperti merah, biru, hijau atau orange beresiko mudah luntur jadi sebaiknya pada pencucian
pertama hingga ketiga dipisahkan dari pakaian lain atau mengingatkan vendor untuk melakukan pencucian bahan sebelum proses jahit dilakukan.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi kantor kami Global99 untuk konsultasi, pemesanan, pemilihan jenis bahan hingga desain kaos promosi yang Anda inginkan.

http://www.global99.com/artikel-detail.php?id=8

Macam-macam Media Promosi


Tulisan yang menjadi pelengkap tulisan saya yang lalu mengenai Desain Yang Baik ini tentu saja masih dalam koridor; sependek yang saya tahu dan sepanjang yang saya punya…

Bila tulisan sebelumnya membahas salah satu keluarga Media Promosi yang mewakili “ukuran besar”, kali ini akan membahas keluarga Media Promosi yang mewakili “ukuran kecil” yaitu:
PAMFLET

Sering juga disebut sebagai brosur, yaitu terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. Pamflet satu halaman bisa merupakan cetakan satu muka saja maupun cetakan dua muka atau bolak-balik. Tentu saja untuk cetakan dua muka, kualitas medianya pun lebih baik. Pada umumnya, pamflet dicetak dengan kualitas bagus karena dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap layanan atau produk yang diinformasikan dalam pamflet tersebut.

Berbeda dengan poster yang didesain didesain agar orang bisa mudah membaca informasi walaupun dalam posisi bergerak, pamflet atau brosur ditujukan agar dibaca secara khusus. Pada beberapa jenis, pamflet dimaksudkan agar orang menyimpannya agar sekali waktu digunakan bila membutuhkan informasi.

Termasuk dalam keluarga Pamflet antara lain:

Booklet

Terdiri dari beberapa halaman dan seringkali memiliki sampul, halaman judul, dijilid baik secara sederhana menggunakan staples maupun dijilid dengan hiasan misalnya menggunakan ring.

Sejumlah produk konsumen seperti barang elektronik (misalnya handphone), sering menyertakan buklet berisi spesifikasi produk atau penjelasan cara penggunaan (manual book) secara ringkas. Booklet atau buklet yang menyertai barang elektronik kadang-kadang memiliki jumlah halaman yang banyak dan tidak untuk habis dibaca dalam satu kali kesempatan. Album rekaman, seperti kaset atau CD sering menyertakan buklet yang berisi lirik lagu, foto, dan nama-nama artis pendukung.

Booklet yang biasanya terlihat seperti sebuah buku mini, bukan merupakan sarana beriklan secara langsung.

Katalog

Adalah saudara dekat booklet, bersifat sebagai daftar, dan menginformasikan berbagai macam hal dalam topik tertentu. Media promosi ini biasanya memuat informasi yang cukup lengkap.

Katalog sangat tepat digunakan untuk mempromosikan produk dengan jumlah banyak dengan penjelasan spesifikasi dan gambar masing-masing produk. Katalog akan memudahkan konsumen untuk bisa memilih sendiri produk mana yang sesuai dengan keinginan dan anggaran biayanya. Terkadang produk-produk yang ditampilkan pada katalog disertai juga dengan info diskon agar lebih menarik calon konsumen.

Leaflet

Merupakan jenis pamflet atau brosur yang paling populer. Biasanya terdiri dari satu lembar saja dengan cetakan dua muka. Namun yang khas dari leaflet adalah adanya lipatan yang membentuk beberapa bagian leaflet seolah-olah merupakan panel atau halaman tersendiri.

Kualitas cetakan leaflet biasanya bagus, dibuat dengan desain yang menarik, dan berisi informasi yang lengkap baik berupa gambar maupun tulisan. Karena bentuknya lipatan, pembuatan leaflet biasanya memperhatikan sisi psikologi orang membuka leaflet, sehingga desainnya pun dibuat untuk memudahkan orang menerima informasi yang ada pada leaflet tanpa terlalu banyak membolak-balik leaflet.

Dibanding dengan media promosi lain (booklet, katalog, flyer), leaflet sangat sering dijumpai karena bisa digunakan untuk bermacam hal misalnya mengenalkan produk, sebagai katalog mini atau booklet mini, profil perusahaan, dan lain sebagainya.

Flyer

Bisa jadi, nama ini terinspirasi dari penyebaran informasi melalui pesawat atau kendaraan yang disebarkan begitu saja di tempat umum. Media promosi ini melayang-layang sebelum diterima oleh target pembacanya. Walaupun begitu, cara penyebaran seperti itu sudah jarang sekali dilakukan. Namun, sesuai namanya, flyer biasanya hanya berupa cetakan satu muka. Kualitas cetakannya tidak musti bagus, bahkan seringkali berkualitas ala kadarnya sebab dibuat dalam jumlah besar dan berbiaya murah karena sudah diperkirakan bahwa banyak di antara flyer akan terbuang dalam waktu relatif singkat berganti fungsi menjadi bungkus kacang.

Walaupun begitu, flyer yang baik akan didesain dengan memperhatikan kaidah eye catching dan memorable.

Pada perkembangannya, flyer seringkali tak beda dengan leaflet namun tidak dilipat, hanya merupakan selembar kertas saja dengan kualitas cetakan yang bagus dan berwarna-warni menarik. Di Indonesia, jenis ini sering disebut sebagai selebaran.

Kartu Nama

Ada yang mengatakan bahwa kartu nama termasuk keluarga pamflet, namun ada pula yang mengkategorikan tersendiri. Biasanya kartu nama berukuran kecil kurang dari 9x6cm. Seperti namanya, kartu nama berisi perkenalan tentang seseorang. Informasinya bisa berisi nama, alamat, nomor kontak, institusi, dan lain sebagainya.  Pada perkembangan selanjutnya, pada kartu nama sering pula disisipi gambar atau foto (klik pada gambar untuk mengetahui pemilik kartu nama)…

Kartu nama dibuat dengan sederhana dan informatif pada media yang cukup tebal (100-400gram) agar tidak mudah rusak ketika dimasukkan ke dalam dompet atau tempat kartu nama. Memang tujuan pembuatan kartu nama agar si penerima dapat menyimpannya dan sesekali menggunakannya apabila membutuhkan informasi yang digunakan untuk menghubungi si pemilik kartu nama.

http://andy.web.id/macam-macam-media-promosi-2.php

Pengertian Promosi

Dalam tulisan kali ini akan sedikit membahas secara ringkas mengenai promosi atau yang sering disingkat dengan promo yang sudah pasti tidak asing lagi dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan dilakukannya kegiatan promosi perusahaan mengharapkan adanya peningkatan angka penjualan dan keuntungan.
Mulai dari tukang sayur, tukang gorengan, tukang bakmi, tukang obat, dll sampai yang level kakap seperti hipermarket, agen, showroom, factory outlet, departemen store, dsb sering memberikan promo kepada para pelanggannya untuk mendapatkan loyalitas konsumen yang sudah ada serta mendapatkan konsumen baru.
Beberapa contoh-contoh promosi / promo dalam keseharian kita :
- Kirim 1 sms dapat 5 sms ke sesama operator
- Beli satu bungkus cukuran kumis dapat satu gratis
- Beli 3 barang Rp. 10.000,- beli satu barang Rp. 4.000,-
- Diskon 70% untuk produk pakaian tertentu di department store
- Beli paket fast food di sore hari dapat harga khusus
- Pasang iklan di tv dan radio agar banyak orang tahu produk perusahaan

Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.


http://organisasi.org/definisi-pengertian-promosi-fungsi-tujuan-bauran-promosi-promotional-mix-produk

Definisi/Pengertian Saluran Distribusi & Jenis/Macam Jalur Distribusi Barang Dan Jasa

Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat menjamin ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa ada distribusi produsen akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan konsumen pun harus bersusah payah mengejar produsen untuk dapat menikmati produknya.
Saluran Distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran baik transportasi maupun penyimpanan suatu produk barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Saluran distibusi dipengaruhi faktor
Di antara pihak produsen dan konsumen terdapat perantara pemasaran yaitu wholesaler (distributor/agen) yang melayani pembeli retailer (peritel) dan juga retailer (peritel) yang mengecerkan produk kepada konsumen akhir.
Jenis-Jenis / Macam-Macam Saluran Distribusi Barang dan Jasa :
1. Produsen ---> Konsumen (Umumnya Jasa)
Contoh : Bengkel, Rumah Makan, Pangkas Rambut, Salon, Panti Pijit, Dsb
2. Produsen ---> Retailer ---> Konsumen
Contoh : Koran, Es Krim, Dll
3. Produsen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
Contoh : Mie Instan, Beras, Sayur-Mayur, Minuman Dalam Kemasan, dll
4. Produsen ---> Agen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
Contoh : Barang Impor
5. Produsen ---> Industri (Produsen)
Contoh : Pabrik mie telor menjual produknya ke pedagang mie ayam gerobak keliling.
6. Produsen ---> Wholesaler ---> Industri (Produsen)
Contoh : Suatu distributor membeli mesin berat dari luar negeri untuk dijual ke pabrik-pabrik di dalam negeri.

http://organisasi.org/definisi-pengertian-saluran-distribusi-jenis-macam-jalur-distribusi-barang-dan-jasa

Faktor-Faktor Pokok Penentu Pemilihan Lokasi Industri


- Letak dari sumber bahan mentah untuk produksi
- Letak dari pasar konsumen
- Ketersediaan tenaga kerja
- Ketersediaan pengangkutan atau transportasi
- Ketersediaan energi

Pengertian / Arti Definisi Lokasi Perusahaan


Lokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu malakukan kegiatan fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Contoh bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang.

Distribusi

Sebagai orang Marketing atau Sales, kata Distribusi sudah pasti bukanlah sesuatu yang asing atau baru untuk didengar. Distribusi ini sendiri adalah suatu aktivitas menyalurkan barang dari Produsen/Perusahaan pembuat produk hingga ke tangan Konsumen dengan cara, harga, waktu serta aturan-aturan yang ditetapkan oleh Produsen. Tujuan utama dari Distribusi adalah memastikan bahwa produk yang dibuat oleh produsen bisa sampai ke tangan konsumen secara efektif dan efisien, karena sebaik apapun produk yang dibuat oleh produsen, serta se-kreatif apapun strategi pemasaran yang dijalankan oleh produsen, namun, jika tidak didukung oleh strategi distribusi yang bagus, maka semua upaya dan daya yang dilakukan oleh produsen akan sia-sia.

Mengapa? Kembali lagi ke tujuan utama distribusi diatas, yaitu untuk memastikan bahwa barang/jasa yang diproduksi dapat ter-deliver ke konsumen yang dituju. Untuk dapat mendistribusikan suatu produk, produsen tidak hanya membutuhkan sumber daya yang kompeten, tetapi juga dibutuhkan waktu, modal, serta infrastruktur yang mampu menunjang proses distribusi secara efektif dan efisien, tanpa harus mengganggu proses operasional harian produsen, khususnya proses inti produsen [core process].

Oleh karena itu, distribusi dapat juga dikatakan sebagai salah satu aktivitas yang sangat vital yang harus diperhatikan oleh perusahaan, khususnya perusahaan yang memproduksi kebutuhan pokok sehari-hari [FMCG/Fast Moving Consumer Goods] atau perusahaan yang cenderung memproduksi barang dalam skala besar/massive production. Jika kita melihat industri-industri seperti FMCG atau operator telekomunikasi, biasanya mereka cenderung memiliki kekuatan distribusi yang sangat kuat untuk menunjang aktivitas produksi mereka yang skalanya juga cukup besar. Proses distribusi mereka pun biasanya cenderung dipisahkan dari proses inti perusahaan, tujuannya adalah agar aktivitas distribusi tidak mengganggu core process perusahaan.

Mari kita ambil contoh: Unilever merupakan perusahaan yang bergerak di industri FMCG atau perusahaan yang memproduksi barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari, seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampoo, dan masih banyak lagi jenis produk yang mereka buat, dimana produk-produk tersebut dapat dengan mudah kita jumpai, baik di kota-kota besar, maupun juga di toko-toko kelontong yang ada di kota-kota kecil. Hal ini menunjukkan, meskipun basis perusahaan Unilever berada di Jakarta, serta pabrik-pabriknya tersebar di berbagai kota di Indonesia, namun mereka memiliki kekuatan distribusi yang cukup kuat, yang mampu menghadirkan produk-produk mereka dimanapun konsumen berada.

Proses dasar distribusi ini pun sebenarnya tidaklah terlalu rumit. Produsen mencetak barang/produk, lalu barang yang sudah jadi tersebut kemudian dikirim ke saluran-saluran distribusi produsen [supermarket, minimarket, hypermarket, warung dan/atau pasar] yang ada di kota-kota, bahkan hingga ke pelosok desa dengan menggunakan alat transportasi darat, laut atau udara. Sembari produk dikirimkan, produsen biasanya memperkuat image produk mereka dengan cara menggencarkan aktivitas promosinya, baik melalui media elektronik, seperti televisi, radio, dan bahkan internet, serta juga media cetak (koran & majalah), sehingga konsumen pun mengetahui serta memiliki pengetahuan yang cukup akan produk-produk yang dibuat oleh perusahaan, dan pergi membeli ke toko atau warung berbekal informasi yang sudah mereka dapatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Melihat arti pentingnya distribusi bagi perusahaan, hingga kini tidak sedikit perusahaan-perusahaan baru yang muncul, yang memfokuskan usahanya di area distribusi. Sebutlah perusahaan seperti Panamas [distributor rokok], Anugrah Argon Medika [distributor obat-obatan], Tiga Raksa dan masih banyak lagi perusahaan-perusahaan lainnya yang tujuan utama pendiriannya adalah untuk mendistribusikan barang atau jasa yang diproduksi oleh produsen. Sifat kepemilikan [ownership] dari distributor ini pun cukup beragam: ada yang memang didirikan sebagai bagian dari perusahaan induk [sebagai anak perusahaan], dimana fokus utamanya hanyalah untuk menunjang proses distribusi produsen dan mayoritas barang yang didistribusikan adalah barang-barang yang diproduksi oleh si produsen. Namun, ada juga yang pendiriannya tidak terkait dengan produsen manapun [independen], tetapi memiliki jumlah pelanggan yang cukup banyak, serta memiliki jam terbang, kompetensi dan infrastruktur yang cukup baik untuk menunjang aktivitas pendistribusian barang-barang milik produsen yang menjadi pelanggan mereka. Inilah sebabnya mengapa distribusi saat ini juga ikut diperhitungkan sebagai penentu kemenangan perusahaan dalam bersaing di era kompetisi yang semakin ketat.

http://articleinside.blogspot.com/2010/09/distribusi.html